Sudah salah alamat, salah jabatan
Rapat kami hari ini
menghasilkan suatu kesepakatan bahwa sore ini kami mesti melakukan kunjungan
kultural ke petugas kesehatan di desa masing-masing. Aku dan bang rezi mendapat
tugas untuk ke perawat marice di desa sebelah. Kami pun naik motor dan bang rezi
bilang rumah perawat marice di desa langko. Setelah sampai di desa langko, bang
rezi belum juga menemukan dimana rumahnya. Hingga ke ujung desa langko.
Akhirnya kami memutuskan untuk bertanya dengan sekurumunan orang yang sedang
duduk-duduk yaitu totina. "nah, kamu tanya nya dimana rumah bidan marice
yaaaa!"
"permisi, mau
tanya rumah ibu marice dimana ya?"
"oh disana,
sebelah kanan setelah gereja"
Pergilah kami
disana, ada seorang nona duduk, lalu pun kami bertanya
"ini rumah bu
marice?
"ya betul,
betul, ayo masuk"
"nah, kayanya
bukan ini deh rumahnya" kata bang rezi
"tapi kata dia
ini bang, terus betul, kita tunggu aja ka ice keluar"
Datang seorang
pemuda, akhirnya akupun bertanya untuk meyakinkan
" ini betul
rumah bidan marice?"
"iya betul
sudah, marice adiknya (sekdes (terdengar olehku) ayo masuk"
Akhirnya kami masuk
dan berkenalan dengan seorang bapak
Akhirnya kami mulai
obrolan daneliau tau akhirnya kami dari pencerah nusantara angkatan ketiga
"darimana kenal
marice? Ya memang marice kerja di kesehatan tapi itu sudah lama sekarang dia di
makassar. Darimana kenal marice?
(muka melongo, tapi
tetap cool)
Enggak
pak.........langsung dipotong bang rezi, iya kami melihat di daftar petugas di
puskesmas.
Oh begitu.... Bla,
bla, bla
Saya senang dengan
PN sudah membuat langko berprestasi... Dulu dr.agung sering main ke langko
bla...bla....
Kapan itu ada
musyawarah di camat, iya, ajaklah seluruh perangkat desa supaya kerjasamanya
lebih bagus....
(dalam hati, beliau
ini sepertinya memang kades)
Baiklah kalau begitu
kami pamit dulu pak, semoga kita bisa ketemu di musrembang...
Bagaimana kita bisa
ketemu ya... Masyarakat seperti saya ini bagaimana bisa ikut pertemuan...
(hahahahaha dalam
hati,ternyata beliau juga bukan perangkat desa tapi kami tetap cool)
Bang rezi "ya
pak, nanti kami siap terima kalau ke puskesmas"
Segera kami keluar
dengan tampang serius dan pamitan. Lalu kami melajukan sepeda motor dan tertawa
terbahak-bahak hingga ke desa puro'o
Barulah sampai
disana ternyata bang rezi berhenti dan bilang, oh ini ternyata ini rumahnya ka
ice...
Siauuul lo bang...
Komentar
Posting Komentar