New Chapter: Melahirkan
Sudah lama rasanya tidak pernah menulis blog lagi. Di sela waktu Aira sedang tidur saya coba rekam perjalanan proses melahirkan kemarin melalui tulisan ini. Semoga menjadi pengingat untuk lebih cinta lagi dengan keluarga.
HPL 12 Juli 2017, tanggal itu sebenarnya adalah satu hari setelah tanggal ulangtahun saya. Namun, tak ada yang tahu, kelahiran adalah milik Allah SWT. Sejak lebaran tanggal 25 Juni 2017 sebenarnya saya sudah merasakan sakit, sakitnya itu serasa panggul ingin lepas. Juga sudah merasakan tidur miring kemana pun kurang nyaman. Merasakan kontraksi yang tidak teratur. Memang kehidupan adalah tentang ujian kesabaran, sampai saat itu saya merasa "kok sudah sakit sekali tapi belum lahiran juga". Sudah terhitung 4 kali saya bolak-balik ke bidan dan rs hasilnya belum ada pembukaan. Keluarga besar saya dari Jambi, Umi, Ayah dan Adik saya sudah menunggu kelahiran ini. Kelurag saya juga ikutan riweuh melihat jika saya kontraksi palsu, mereka berharap itu adalah tanda melahirkan. Ternyata belum juga, bahkan si bontot rela menemani saya jalan keliling yang lumayan jauh agar saya segera melahirkan. Saya waktu itu benar-benar menebak kapan dia lahir, setiap hari hanya berpikir mungkin hari ini dia lahir. Bahkan saat saya masuk ruang bersalin mengira hari itu adalah hari lahir bayi saya. Ternyata memang takdir Allah itu tidak bisa ditebak dan diprediksi.
Hingga pemeriksaan terakhir tanggal belum juga ada tanda-tanda pembukaan jalan lahir akhirnya dipilih lah jalan induksi. Sebelumnya saya sudah membaca beberapa pengalaman ibu-ibu dengan induksi dan bertanya dengan teman-teman. Intinya sugestion mereka adalah sabar dan tenang.
Akhirnya Rabu itu, tanggal 19 Juli 2017 saya datang ke rumah sakit dan membawa semua perlengkapan melahirkan. Sebenarnya perlengkapan ini sudah ready di mobil sejak lama. Pada saat diperiksa ternyata memang belum ada pembukaan dan kepala sudah masuk panggul. Pukul 11.00 WIB saya masuk ke ruang VK (ruang persiapan bersalin). Lalu saya dimasukan obat ke jalan lahir dan diobservasi. Rasanya hingga sore masih sama seperti dirumah, mulas-mulasnya tidak sering. Setiap 6 jam di periksa dalam, hasilnya belum ada pembukaan. Malam hari sakitnya makin terasa, saya selalu berusaha untuk jalan mondar-mondir di koridor rs untuk membantu jalan lahir terbuka. setelah semalaman berusaha, pada saat diperiksa sudah pembukaan 1 tebal. rasanya sudah bahagia dibilang sudah pembukaan satu tebal. Alhamdulillah besok bisa liat dedek bayi.
Ternyata belum, malam itu saya masih bisa tidur. Pagi harinya dokter periksa dan masih sama pembukaan satu tebal. Saya mulai agak panik, ditambah ibu disebelah yang sama waktu induksinya dengan saya sudah pembukaan 3. Mereka bilang, biasanya anak pertama memang lama. Akhirnya, ditambah lagi obatnya lewat jalan lahir dan masyallah sakit banget saat itu. Setelah itu saya semangat lagi untuk jalan bolak-balik, jongkok, dsb. Sore hari keluar flek, saya senang sekali. Kamis jam 2Diperiksa masih pembukaan 1
HPL 12 Juli 2017, tanggal itu sebenarnya adalah satu hari setelah tanggal ulangtahun saya. Namun, tak ada yang tahu, kelahiran adalah milik Allah SWT. Sejak lebaran tanggal 25 Juni 2017 sebenarnya saya sudah merasakan sakit, sakitnya itu serasa panggul ingin lepas. Juga sudah merasakan tidur miring kemana pun kurang nyaman. Merasakan kontraksi yang tidak teratur. Memang kehidupan adalah tentang ujian kesabaran, sampai saat itu saya merasa "kok sudah sakit sekali tapi belum lahiran juga". Sudah terhitung 4 kali saya bolak-balik ke bidan dan rs hasilnya belum ada pembukaan. Keluarga besar saya dari Jambi, Umi, Ayah dan Adik saya sudah menunggu kelahiran ini. Kelurag saya juga ikutan riweuh melihat jika saya kontraksi palsu, mereka berharap itu adalah tanda melahirkan. Ternyata belum juga, bahkan si bontot rela menemani saya jalan keliling yang lumayan jauh agar saya segera melahirkan. Saya waktu itu benar-benar menebak kapan dia lahir, setiap hari hanya berpikir mungkin hari ini dia lahir. Bahkan saat saya masuk ruang bersalin mengira hari itu adalah hari lahir bayi saya. Ternyata memang takdir Allah itu tidak bisa ditebak dan diprediksi.
Hingga pemeriksaan terakhir tanggal belum juga ada tanda-tanda pembukaan jalan lahir akhirnya dipilih lah jalan induksi. Sebelumnya saya sudah membaca beberapa pengalaman ibu-ibu dengan induksi dan bertanya dengan teman-teman. Intinya sugestion mereka adalah sabar dan tenang.
Akhirnya Rabu itu, tanggal 19 Juli 2017 saya datang ke rumah sakit dan membawa semua perlengkapan melahirkan. Sebenarnya perlengkapan ini sudah ready di mobil sejak lama. Pada saat diperiksa ternyata memang belum ada pembukaan dan kepala sudah masuk panggul. Pukul 11.00 WIB saya masuk ke ruang VK (ruang persiapan bersalin). Lalu saya dimasukan obat ke jalan lahir dan diobservasi. Rasanya hingga sore masih sama seperti dirumah, mulas-mulasnya tidak sering. Setiap 6 jam di periksa dalam, hasilnya belum ada pembukaan. Malam hari sakitnya makin terasa, saya selalu berusaha untuk jalan mondar-mondir di koridor rs untuk membantu jalan lahir terbuka. setelah semalaman berusaha, pada saat diperiksa sudah pembukaan 1 tebal. rasanya sudah bahagia dibilang sudah pembukaan satu tebal. Alhamdulillah besok bisa liat dedek bayi.
Ternyata belum, malam itu saya masih bisa tidur. Pagi harinya dokter periksa dan masih sama pembukaan satu tebal. Saya mulai agak panik, ditambah ibu disebelah yang sama waktu induksinya dengan saya sudah pembukaan 3. Mereka bilang, biasanya anak pertama memang lama. Akhirnya, ditambah lagi obatnya lewat jalan lahir dan masyallah sakit banget saat itu. Setelah itu saya semangat lagi untuk jalan bolak-balik, jongkok, dsb. Sore hari keluar flek, saya senang sekali. Kamis jam 2Diperiksa masih pembukaan 1
Komentar
Posting Komentar